Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

12.12.2009

Sekilas tentang Info Negara


Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden RI, Prof. Boediono mengumumkan secara resmi nama-nama menteri Kabinet Indonesia Bersatu ke-2. Ada tiga puluh nama mencakup 34 menteri dan 3 pejabat negara setingkat menteri. Ketiga puluh tujuh orang tersebut akan dilantik hari ini, Kamis, 23 Oktober 2009, pukul 13.30. Berikut ini profil singkat para menteri dan pejabat setingkat menteri yang telah resmi diumumkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
1. Marsekal TNI (Pur) Djoko Suyanto Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 2 Desember 1950 ini menjabat Panglima TNI dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007. Pada Pilpres 2009, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono. Sebelum menjabat Panglima TNI, Djoko Suyanto adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (TNI-AU). Ia merupakan Panglima TNI pertama yang berasal dari kesatuan TNI-AU sepanjang sejarah Indonesia. Dalam Kabinet Indonesia Bersatu II pimpinan SBY-Boediono, Djoko Suyanto menempati posisi Menko Polhukam.
2. Ir. M. Hatta Rajasa Pria kelahiran Palembang, Sumatra Selatan, 18 Desember 1953 ini menjabat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dalam Kabinet Indonesia Bersatu I (KIB). Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan (2004-Mei 2007) dalam kabinet yang sama dan Menteri Riset dan Teknologi dalam Kabinet Gotong Royong (2001-2004).
Pada Pilpres 2009, Hatta juga dipercaya oleh SBY menjadi Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono yang akhirnya berhasil memenangkan pasangan itu menjadi Presiden/Wapres 2009-2014. Hatta Radjasa yang juga politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) menempati posisi Menko Perekonomian pada Kabinet Indonesia Bersatu II.
3. Agung Laksono Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, 23 Maret 1949 ini adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009.
Sebelumnya, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di Kabinet Pembangunan VII (1998-1999), Agung yang masih menjabat Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 sempat dipercaya menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga. Agung Laksono menjadi Menko Kesra pada kabinet bentukan SBY periode 2009—2014.
4. Dr. Andi Alfian Mallarangeng Sebelum menjadi Juru Bicara Kepresidenan, Andi yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Maret 1963 itu dikenal sebagai pengamat politik.
Peraih gelar Doctor of Philosophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU), Amerika Serikat ini juga menjabat pemimpin redaksi situs internet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Andi yang juga anggota Tim Kampanye SBY-Boediono menempati posisi sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga.
5. Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi Salah satu orang kepercayaan Presiden SBY yang lahir di Pematangsiantar, Sumatra Utara, 13 Juli 1949 ini adalah Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (2004-2009).
Anggota Tim Kampanye SBY-Boediono ini adalah Sekretaris Menko Polkam, saat Yudhoyono sedang menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Sudi Silalahi menggantikan Hatta Rajasa sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pada kabinet mendatang.
6. Sri Mulyani Indrawati Sebelum menjabat Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar pada Desember 2005, wanita kelahiran Bandar Lampung, Provinsi Lampung, 26 Agustus 1962 ini dipercaya menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dalam Kabinet Indonesia Bersatu.
Sejak tahun 2008, Sri Mulyani yang sebelumnya merupakan pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) ini merangkap jabatan sebagai Jabatan Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Sri Mulyani pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia pada tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Pada KIB II, Sri Mulyani tetap menempati posisi Menteri Keuangan.
7. Marie Elka Pangestu, Ph.D Wanita kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1955 ini merupakan wanita Tionghoa-Indonesia pertama yang memegang jabatan sebagai menteri di Indonesia sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (2004-2009).
Marie Pangestu memperoleh gelar Bachelor dan Master of Economics dari the Australian National University, serta gelar Ph.D (Doktor) dalam bidang Perdagangan Internasional, Keuangan, dan Ekonomi Moneter dari Universitas California, Davis pada tahun 1986.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Marie Pangestu telah lama aktif dalam berbagai forum perdagangan seperti PECC dan ia adalah salah seorang peneliti ekonomi terpandang di Indonesia. Marie Pangestu kembali menempati posisi sebagai Menteri Perdagangan.
8. Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, periode 2003-2006, dipercaya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika pada KIB jilid I menggantikan Sofyan Djalil pada perombakan kabinet tahun 2007.
Pria kelahiran Surabaya, 17 Juni 1959 ini meraih gelar S1 pada Jurusan Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan mengawali karirnya sebagai dosen Teknik Elektro ITS pada tahun 1984.
Ia kemudian mendapat beasiswa menempuh magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL) Montpellier, Perancis. Ia juga menyelesaikan studi S3 di universitas tersebut. M. Nuh yang dikenal sering memberikan ceramah agama ini menempati posisi Menteri Pendidikan Nasional.
9. Drs. Suryadharma Ali Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang lahir di Jakarta pada 19 September 1956 itu adalah Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada KIB jilid I.
Suryadharma menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Agama Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta, pada tahun 1984. Sebelum menjadi menteri, ia pernah berkarir di PT Hero Supermarket, dan menduduki posisi Deputi Direktur perusahaan ritel tersebut pada 1999. Pada KIB II ini, ia menduduki posisi sebagai Menteri Agama.
10. Jero Wacik Pria kelahiran Singaraja, Bali, 24 April 1949 ini adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I (2004-2009).
Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat ini merupakan lulusan sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung tahun 1974 dan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1983. Dalam KIB II, anggota Tim Kampanye SBY-Boediono ini kembali menempati posisi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.
11. Gamawan Fauzi Pria kelahiran 9 November 1957 adalah Gubernur Sumatra Barat sejak 15 Agustus 2005. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Bupati Kabupaten Solok selama dua periode yakni 1995-2000 dan 2000-2005.
Ia adalah penerima Bung Hatta Award pada 2004 atas keberhasilannya memerangi korupsi pada saat menjadi Bupati Solok. Kini, Gamawan Fauzi menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.
12.Marty Natalegawa Pria bernama lengkap Dr. Raden Marty Muliana Natalegawa M.Phil. B.Sc. ini merupakan Wakil Tetap RI untuk PBB sejak 5 September 2007.
Marty yang lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1963, pernah menjadi juru bicara Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.
Sebelum mendapat tugas sebagai Wakil Tetap RI di PBB, Marty Natalegawa adalah Duta Besar RI untuk Inggris sejak 11 November 2005 hingga 5 September 2007.
Marty yang mulai bekerja di Deplu pada 1986 meraih gelar doktor dari Australian National University pada tahun 1993. Sedangkan gelar S2-nya diperoleh di London School of Economics, Universitas Cambridge, Inggris.
Pengalaman diplomatiknya terbilang cukup banyak, antara lain pernah menjabat sebagai kepala delegasi negara untuk sejumlah konferensi internasional, interaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok, konferensi organisasi Islam, dan ASEAN.
Ia pun pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB dan dialog trilateral di Timor Timur serta Direktur Jenderal untuk Kerjasama ASEAN (2003-2005). Marty menempati posisi sebagai Menteri Luar Negeri menggantikan Nur Hassan Wirajuda.
13. Syarif Hasan Pria kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan, 17 Juni 1949, yang memiliki nama lengkap Syarifuddin Hasan ini adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR periode 2004-2009.
Ia adalah suami dari presenter dan pemain sinetron Inggrid Maria Palupi Kansil atau yang lebih populer dengan Inggrid Kansil, yang sekarang menjadi anggota DPR dari Partai Demokrat periode 2009-2014.
Saat menjadi anggota DPR, Syarif Hasan --yang meraih gelar Magister Business Administration dari California State University ini-- pernah menjadi anggota Komisi XI dan Panitia Anggaran dari Fraksi Partai Demokrat. Syarif Hasan menduduki jabatan Menteri Koperasi dan UKM.
14. Tifatul Sembiring Ia adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2005-2010. Pria kelahiran Bukittinggi, Sumatra Barat, 28 September 1961 ini disebut-sebut sebagai "anak panah ketiga" PKS setelah Nur Mahmudi Ismail dan Hidayat Nur Wahid.
Sebelum menjadi Presiden PKS, Tifatul yang juga salah satu pendiri Partai Keadilan --yang kemudian berganti nama menjadi PKS-- pernah menjadi Kepala Humas PK dan Ketua DPP PKS wilayah Dakwah I Sumatra.
Ia juga pernah bekerja di PT PLN Pusat Pengaturan Beban Jawa, Bali, Madura pada 1982-1989. Dalam kabinet, Tifatul menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika.
15. Dr. Salim Segaf Al Jufrie, M.A. Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah pada tanggal 17 Juli 1954 ini, dipercaya Presiden SBY menjadi Dubes untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kerajaan Oman sejak Desember 2005, menggantikan pendahulunya Muhammad Maftuch Basyuni yang telah menjadi Menteri Agama.
Salim Segaf Al Jufrie pernah menjadi Ketua Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Direktur Perwakilan WAMY (World Assembly of Muslim Youth) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan juga Direktur Syariah Consulting Center.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 (1976), S2 (1980) dan S3 (1986) untuk bidang Syariah di Universitas Madinah, Arab Saudi.
Salim adalah cucu dari ulama besar Palu, K.H. Said Idrus Al Jufri atau lebih dikenal dengan nama "Guru Tua Al Jufri" yang juga pendiri Yayasan Al-Khairaat. Dalam kabinet, ia menjabat sebagai Menteri Sosial.
16. Abdul Muhaimin Iskandar Politisi muda kelahiran Jombang, Jawa Timur, 24 September 1966 adalah Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, ini sejak muda telah terjun di berbagai organisasi, hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Karier politiknya melesat ketika dipilih oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1998.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini kemudian menjadi anggota DPR dari PKB dalam dua periode sejak 1999-2004 dan 2004-2009. Ia juga sempat menjabat Wakil Ketua DPR RI periode 2004-2009. Pada pemilu 2009, Cak Imin kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jawa Timur I. Di kabinet, ia menempati posisi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
17. Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. H.E. Pejabat karier di Departemen Pekerjaan Umum (PU) yang menjabat Menteri PU di KIB Jilid I ini lahir di Pengging, Jawa Tengah, 5 Juli 1943.
Djoko Kirmanto menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1969 dan pasca sarjananya di Land and Water Development, IHE-Delft, Belanda pada tahun 1977. Ia disebut-sebut menteri tertua di KIB jilid II, yang kembali menempati posisinya sebagai Menteri PU.
18. Darwin Zahedy Saleh, S.E., M.BA Saat ini, Darwin masih menjabat Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan DPP Partai Demokrat. Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) yang lahir di Riau, 29 Oktober 1960 ini, merupakan staf ahli Dekan Fakultas Ekonomi UI dan sekaligus dosen FE UI. Dalam kabinet, Darwin menempati posisi Menneg ESDM/Kepala Bappenas.
19. M.S. Hidayat Pria yang memiliki nama lengkap Mohamad Suleman Hidayat ini lahir di Jombang, Jawa Timur, 2 Desember 1944. Ia adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia periode 2004-2008 dan periode 2008-2012.
Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Real Estate Indonesia (1989-1992) dan wakil ketua Federasi Real Estate Asia Pasifik (Asia Pacific Real Estate Federation/APREF). Di kabinet KIB jilid II, M.S. Hidayat menjadi Menteri Perindustrian.
20. Prof. Gusti Muhammad Hatta Ia adalah pakar lingkungan yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sosok yang dikenal sangat perhatian terhadap kondisi lingkungan hidup di Indonesia ini meraih gelar profesornya dari Wageningen University.
Salah satu karya pria kelahiran Banjarmasin itu di bidang lingkungan adalah menjadi salah seorang yang membidani lahirnya pusat penelitian lingkungan hidup (PPLH) di Unlam.
Dari PPLH Unlam tersebut, Hatta banyak memberikan tambahan wawasan dan kritikan terhadap pemerintah tentang pengelolaan lingkungan di Kalsel. Ia menempati posisi Menteri Negara Lingkungan Hidup pada kabinet mendatang.
21. Suharna Surapranata Salah seorang anggota pendiri Partai Keadilan (PK) tahun 1998, yang kemudian berubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kini masih menjabat Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS.
Pria dengan satu isteri dan 10 anak itu lahir di Bandung, 13 Desember 1955. Suharna menyelesaikan pendidikan S1 di FMIPA UI dan S2 di Teknik Fisika ITB.
Aktifis masjid kampus ini pernah bekerja sebagai peneliti di Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) dan Dosen FMIPA UI, serta mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional Lemhanas KSA X tahun 2002.
Suharna juga merupakan salah satu pendiri Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI). Sejak berdiri tahun 2004, MITI telah membangun jaringan di seluruh Indonesia dan luar negeri yang mencakup lebih dari 300 ilmuwan doktor Indonesia di seluruh dunia, serta MITI-Mahasiswa di 26 propinsi di seluruh Indonesia.
Program utama yang dilancarkan MITI adalah melakukan akselerasi pemanfaatan iptek di seluruh lini kehidupan masyarakat dan industri, serta membantu pengembangan SDM Iptek Indonesia. Suharna menempati posisi sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek).
22. Linda Agum Gumelar, S.IP Wanita bernama lengkap Linda Amalia Sari ini adalah puteri mantan Menparpostel Achmad Tahir, yang juga istri dari tokoh nasional, mantan Menteri Perhubungan, Agum Gumelar.
Linda Agum Gumelar masih menjabat Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang merupakan federasi dari organisasi kemasyarakatan wanita Indonesia, periode 2004-2009.
Selain itu, mertua dari pebulutangkis nasional Taufik Hidayat ini juga menjabat Ketua Yayasan Keselamatan Payudara. Ia menempati posisi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
23. Patrialis Akbar, S.H. Politisi senior dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang lahir di Padang, 31 Oktober 1958 ini sudah cukup lama menggeluti dunia politik.
Selain piawai dengan dunia politik yang telah lama ditekuninya, praktisi hukum itu dikenal menguasai masalah-masalah hukum dan hak asasi manusia (HAM). Ia menjabat Menteri Hukum dan HAM pada KIB II.
24. Endang Rahayu Setyaningsih Ia menempati posisi sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Siti Fadilah Supari yang merupakan atasannya di Departemen Kesehatan. Endang merupakan staf Litbang Menteri Kesehatan terdahulu dan juga orang yang paling dekat dengan Namru-2 (Naval Medical Research Unit 2). Keberadaan Namru-2 sempat menjadi kontroversi. Namru-2 pertama kali berada di Indonesia pada tahun 1970 untuk meneliti virus-virus penyakit menular bagi kepentingan Angkatan Laut AS dan Departemen Pertahanan AS. Kontrak Namru-2, unit riset virus milik Angkatan Laut AS, dengan RI sudah habis sejak Januari 2000. Endang sendiri sejak awal karirnya sudah menekuni bidang kesehatan. Pada 1979, Endang lulus dengan predikat dokter dari FK UI. 20 tahun berselang, atau tepatnya pada 1992, ia menyabet gelar Master of Public Health. Tak puas dengan apa yang diraihnya, lima tahun kemudian atau pada 1997, Endang menyabet gelar doktor di bidang sama di Harvard School of Public Health, Boston. Karir pendidikan Endang yang cemerlang membawanya pada posisi Direktur di Center for Biomedical and Pharmaceutical Research & Programme Development National Institute of Health Research & Development-MOH. Posisi itu ia tempati pada Februari 2007.
25. Gita Wirjawan Sosok profesional di bidang finansial ini dikenal memiliki pengalaman menangani sejumlah usaha di bidang migas, seperti PT Ancora International, konsultan di perusahaan finance investment GP Morgan dan perusahaan private equity investment GoldmanSach.
Ia juga merupakan salah satu komisaris PT Pertamina. Gita menempati posisi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
26. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. Pria kelahiran Lampung, 17 Mei 1962 ini adalah Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN). Zulkifli menjadi calon menteri ketiga dari PAN, setelah Hatta Radjasa dan Patrialis Akbar. Ia menjabat Menteri Kehutanan.
27. Helmy Faisal Zaini Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini baru berusia 37 tahun, tepatnya lahir pada 1 Agustus 1972 di Desa Babakan, pinggiran kota Cirebon, Jawa Barat.
Di kalangan aktivis mahasiswa Jawa Timur era 1990-an, Helmy yang saat itu tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum, Jombang, merupakan salah seorang tokoh demonstran, selain aktif dalam organisasi pers mahasiswa.
Ketika warga Nahdlatul Ulama (NU) ingin mendirikan partai sendiri, yang kemudian diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Helmy pun terlibat di dalam proses tersebut sebagai anggota Komite Pendeklarasian PKB pada tanggal 23 Juli 1998.
Helmy mengisi pos Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, yang pernah dijabat dua seniornya di PKB yakni Saifullah Yusuf (kini Wakil Gubernur Jawa Timur) dan Muhammad Lukman Edy (kini anggota Komisi V DPR ).
28. Dr. Ir. Mustafa Abubakar Pria kelahiran Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 15 Oktober 1949 itu adalah Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog).
Mantan Pelaksana Tugas Harian Gubernur NAD itu menyelesaikan pendidikan S1 sampai S3 di Institut Pertanian Bogor.
Ia pernah menjadi Ketua Dewan Mahasiswa IPB Bogor, Ketua Ikatan Konsultan Indonesia (Inkindo), juga pernah menjadi Ketua Masyarakat Perikanan Indonesia.
Kesuksesan kepemimpinannya terbukti dalam penyelenggaraan Pilkada Gubernur Provinsi NAD yang pertama di Indonesia dengan calon Independen pada tahun 2007. Mustafa menempati posisi sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
29. Suharso Monoarfa Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 31 Oktober 1954.
Bendahara DPP PPP itu menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan pernah menjadi anggota Panitia Anggaran DPR . Pada Pemilu 2009, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Suharso menjadi calon menteri kedua dari PPP setelah Suryadharma Ali. Ia menempati posisi sebagai Menteri Negara Perumahan Rakyat.
30. Evert Ernest Mangindaan Mantan Pangdam VIII/Trikora ini lahir di Solo, 5 Januari 1944. Mantan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) periode 1995-2000 dikenal sebagai pecinta sepakbola. Ia pernah menjadi pemain sepak bola PSM Makassar itu, menjabat Manajer Timnas PSSI, dan anggota Dewan Kehormatan PSSI.
Ketua Komisi II DPR dari Partai Demokrat periode 2004-2009 itu menduduki posisi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
31. Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.A., M.Sc., Ph.D Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I ini lahir di Semarang, Jawa Tengah, 16 Juni 1951.
Alumnus Institut Teknologi Bandung tahun 1974 itu meraih gelar MA dari University of Colorado at Boulder Main Campus, Colorado, USA, 1988. Gelar M.Sc. pada 1986 dan Ph.D (ekonomi mineral/sumber daya alam) pada 1988 diperolehnya dari Colorado School of Mines, Golden, Colorado, USA.
Teknolog dan ekonom ini mempunyai latar belakang pengalaman internasional, khususnya dalam lingkup sumber daya alam, pertambangan dan energi.
Purnomo juga menyelesaikan Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXV Lemhanas pada 1992 dengan penghargaan Wibawa Seroja Nugraha. Pada September 1998-Agustus 2000, Purnomo pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).Di kabinet, ia menjadi Menteri Pertahanan.
32. Fadel Muhammad Bernama lengkap Ir. H. Fadel Muhammad Al Haddar, pria yang lahir di Ternate, Maluku, 20 Mei 1952 itu merupakan Gubernur Provinsi Gorontalo sejak 10 Desember 2001.
Pada Pilkada Gorontalo 2006, ia memperoleh 81 persen suara. Perolehan suara itu merupakan yang tertinggi di Indonesia untuk pilkada sejenis sehingga tercatat dalam rekor MURI sebagai peraih suara tertinggi di Indonesia untuk pemilihan gubernur.
Sebelum menjadi gubernur, Fadel dikenal sebagai seorang pengusaha dan politisi. Kini, ia msih menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo.
Fadel meraih gelar insinyur dari Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978. Ia juga merupakan salah seorang pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan mantan pemimpin Grup Bukaka yang juga didirikannya. Dalam kabinet, Fadel menempati posisi Menteri Kelautan dan Perikanan.
33. Prof. Dr. Armida S Alisjahbana, S.E., M.A. Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung itu lahir di Bandung, 16 Agustus 1960. Armida adalah profesor ekonomi yang menjabat sebagai Wakil Dekan Fakutas Ekonomi Unpad. Dia juga merupakan peneliti senior fakultas Ekonomi Unpad.
Dia memperoleh gelar doktor dari University of Washington, Seattle, Washington, Amerika Serikat. Sarjana ekonomi Jebolan FEUI ini juga kerap menjadi konsultan di sejumlah lembaga keuangan dunia, seperti Bank Dunia, juga di AusAid.
Selain sebagai pembimbing mahasiswa program S1, S2, dan S3 di kampusnya, ia juga menjadi konsultan World Bank di bidang pendidikan, di Bappenas, di Badan Pusat Statistik (BPS), staf ahli Departeman Keuangan dan Menteri Koperasi.
Armida juga kerap tampil sebagai pembicara di berbagai seminar dalam dan luar negeri. Di kabinet, Armida S. Alisjahbana menduduki posisi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
34. Ir. H. Suswono, M.M.A Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu lahir di Tegal, Jawa Tengah, 20 April 1959. Suswono menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Tegal, Jawa Tengah. Ia kemudian menyelesaikan S1 bidang Sosial Ekonomi Peternakan di Institute Pertanian Bogor.
Kemudian, gelar Magister Manajemen Agribisnis juga diperolehnya dari IPB. Selain mengajar di IPB, Suswono juga mengajar di Universitas Ibnu Khaldun, Bogor.
Kariernya sebagai politisi menanjak ketika menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 dari daerah pemilihan Jawa Tengah IX (Kab. Tegal, Kota Tegal, Kab. Brebes) dan menjadi anggota Komisi IV yang membidangi masalah pangan, pertanian, kehutanan, perikanan, dan kelautan.
Pada periode itu, ia dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI. Suswono diprediksi menjabat sebagai Menteri Pertanian menggantian Anton Apriyantono yang juga berasal dari PKS.
35. Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi Pria yang lahir di Serui, Papua, 15 Oktober 1947 itu pernah menduduki sejumlah jabatan menteri sebelum posisi terakhirnya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada KIB jilid I.
Setelah pensiun dari dunia kemiliteran di TNI AL, Freddy menjabat sebagai Gubernur Irian Jaya (sekarang Papua) pada tahun 1998.
Dalam Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) di bawah pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Freddy dipercaya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri, Freddy dipilih sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia dan Malta. Pada 2004, ia lalu dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Freddy Numberi kembali menempati posisi sebagai Menteri Perhubungan pada kabinet mendatang. 36. Jenderal Pol (Purn) Sutanto Ketua Dewan Pembina Gerakan Pro SBY itu pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) sejak 8 Juli 2005 sampai 30 September 2008.
Pria kelahiran Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 30 September 1950 itu adalah lulusan Akabri (kepolisian) terbaik tahun 1973.
Sebelum menjabat Kapolri, Sutanto menjadi Kepala Badan Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional.
Ia juga pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1995-1998, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Utara (2000), dan Kapolda Jawa Timur (17 Oktober 2000-Oktober 2002). Sutanto menjabat sebagai Kepala BIN. 37. Kuntoro Mangkusubroto
Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto lahir di Purwokerto, 14 Maret 1947. Mantan Menteri Pertambangan (1998-1999) ini ditetapkan sebagai Kepala BP-BRR Aceh Nias (Kepala Badan Pelaksana Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara). . Kuntoro pernah menjabat Ketua ITB School of Business.Ayahnya pengacara dan ibunya dosen bahasa Inggris di Universitas Sudirman, Purwokerto. Dia menjalani pendidikan SD hingga SMA di kota kelahirannya. Lalu masuk jurusan Tehnik Industri ITB dan lulus 1972. Setelah lulus, dia langsung diangkat menjadi dosen di almamaternya. Sebagai dosen, dia pun memperdalam ilmunya di bidang industrial engineering di Stanford University (1976). Lalu mendalami bidang civil engineering di universitas yang sama (1977). Kemudian meraih gelar doktor dari ITB (1982) dengan disertasi tentang analisa keputusan.
Tak lama kemudian (1983) Kuntoro ditarik ke kantor Sekretaris Negara menjadi staf ahli menteri muda UP3DN Ginanjar Kartasasmita dan Pembantu Asisten Administrasi Menteri Sekretaris Negara RI Safaruddin Husada (1984). Lima tahun kemudian (1988) dia diangkat menjabat Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tanjung Enim, Palembang. Keberhasilannya memimpin Tambang Timah, kemudian mengantarkannya dipercaya menjabat Dirjen Pertambangan Umum Deptamben (1993). Presiden Soeharto pun memintanya menjabat Menteri Pertambangan dan Energi, tahun 1998. Pada KIB II, Kuntoro menempati posisi sebagai Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan. (Ind/berbagai sumber)

Anggota KKN Kel. Tarantang



BAB I
PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan dari pusat pengabdian kepada masyarakat yang bersifat khusus, karena dalam KKN dipadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian. KKN merupakan kegiatan intra kurikuler yang diatur secara sistematis dan dilaksanakan selama 45 hari dibawah bimbingan dosen pembimbing lapangan dan civitas akademik IAIN IB Padang dengan sasaran utama memberikan pendidikan kepada mahasiswa dan dalam pelaksanaannya mengambil lokasi ditengah masyarakat dan melibatkan masyarakat tersebut.
Disinilah tugas mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat dengan memberikan ide pembaharuan, pemikiran baru yang bersifat praktis, pragmatis kepada masyarakat yang ada dinagari, sehingga dapat merangsang, mendorong dan meningkatkan pengertian kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Secara garis besarnya tujuan dari KKN IAIN Imam Bonjol Padang adalah sebagai berikut:
1. Membekali mahasiswa dengan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat, sehingga lebih menghayati permasalahan yang dihadapi serta belajar memecahkan permasalahan secara holistik interdisipliner.
2. Memperkenalkan kepada mahasiswa tentang fungsi dan peranannya dalam Pembangunan Nasional, sehingga dapat menumbuhkan kesadaran tentang hak dan tanggung jawab mahasiswa sebagai calon pemimpin di masa depan.
3. Memberikan motivasi dan bimbingan kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan penghayatannya terhadap ajaran Islam.
4. Membantu pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan guna menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga pada gilirannya dapat menjadi motivator dan dinamisator pembangunan.
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
1. Belajar untuk mengetahui dan memahami fenomena dari permasalahan yang ditemui ditengah masyarakat kemudian menemukan faktor penyebab timbulnya masalah yang terjadi serta mencari jalan keluarnya dari permasalahan itu.
2. Sebagai gambaran yang akurat dan autentik dari apa yang dikerjakan atau dilaksanakan mahasiswa di daerah KKN.
3. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan kepada masyarakat tentang situasi dan kondisi.
4. Memberikan pengertian pada masyarakat tentang peranan agama sebagai pendorong dan penggerak pembangunan sehingga menjadi manusia yang dicintai Allah dan sesama manusia.



















BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Diskripsi wilayah secara singkat
Kelurahan Tarantang merupakan sebuah daerah yang terletak di kecamatan Lubuk Kilangan, yang daerahnya rata-rata perbukitan dengan jalan yang telah beraspal dan jarak perumahan penduduk tidak berjauhan satu dengan lainnya. Wilayah Tarantang merupakan daerah yang dikelilingi sawah dan ladang yang terletak diantara Kampuang Jua dan Baringin. Batas-batas dari wilayah Kampung Koto Keduduk adalah:
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Jua
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Baringin
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Koto Lalang
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Bukit
Kelurahan Tarantang memiliki kondisi cuaca yang sedang, hal ini disebabkan oleh letak daerahnya yang berada dikawasan perbukitan dan dipertengahan kampung lainnya. Mengenai data luas wilayah Kelurahan Tarantang yang dimulai dari luas sawah, hutan, perumahan, pekarangan, perbukitan tidak diketahui karena daftar isian yang ada dalam buku Profil Kelurahan Tarantang kurang lengkap. Tingkat erosi tanah dan kedalaman volume tanah tidak diketahui namun, lahan kritis dan lahan terlantar di Koto Keduduk terbagi atas:
a. Lahan kritis : 5 ha
b. Lahan terlantar : 7 ha
c. Lahan produktif :

Kelurahan Tarantang memiliki sumber daya alam yang melimpah serta menjanjikan di bidang pertanian seperti durian, duku, jambak, manggis, coklat, kelapa, dan padi. Selain bermata pencaharian sebagai petani, masyarakat Kelurahan Tarantang juga beternak yaitu beternak sapi, ayam dan itik.
Dari segi pendidikan Kelurahan Tarantang sangat rendah. Hal ini disebabkan dari minat dan motivasi dalam pendidikan orang tua, murid dan guru. Orang tua cendrung pasif terhadap hasil karya, bakat dan minat anak sehingga anak tidak termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Ini terlihat pada sikap orang tua yang lebih senang apabila anaknya mau ikut keladang, mengembalakan ternak (sapi) bahkan pergi merantau kenegri orang untuk mendapatkan pekerjaan.
Mengenai fasilitas sosial masyarakat Kelurahan Tarantang dapat dirinci sebagai berikut:
a. Lapangan Badminton : 3 buah
b. Lapangan bola kaki : 1 buah
c. Gedung SD : 1 buah
d. Mesjid : 1 buah
e. Mushalla : 6 buah

Mengenai transportasi di Kelurahan Tarantang sangat lancar, kemudian penerangan listrik di Kelurahan Tarantang sudah merata, hal ini ditandai dengan adanya masyarakat yang memasukkan listrik ke rumah dan berfungsi sebagai penerangan listrik di sepanjang jalan. Partisipasi masyarakat di bidang kebersihan agak kurang. Ini terlihat dari sampah yang ada di sekitar rumah penduduk sehingga tempat sampah yang ada tidak berfungsi dengan baik .

B. Permasalahan umum secara singkat
1. Permasalahan dalam Bidang Agama
a. Cukup tingginya semangat anak-anak untuk mengaji di TPA / TPSA Masjid Ruhama.
b. Kurangnya kepedulian orang tua untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar anak di TPA / TPSA
2. Permasalahan dalam Bidang Pendidikan
a. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap pendidikan.
b. Rendahnya motivasi anak dalam menuntut ilmu.
c. Kurangnya motivasi orang tua terhadap anak untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Permasalahan dalam bidang sosial masyarakat
a. Masyarakat cendrung hidup berkelompok-kelompok.
4. Permasalahan dalam bidang administrasi pemerintahan
a. Belum berfungsinya sistem pemerintahan dengan baik.
b. Belum adanya batasan yang tertulis antar kampung.

C. Identifikasi masalah yang ditetapkan ( Bentuk-bentuk program kerja masing-masing bidang serta target yang akan dicapai secara kuantitatif)
1. Bidang Agama
a. Pelaksanaan Tarwih & Ceramah Ramadhan di Mesjid at Tawakal, Mushalla al –Ikalas, Mushalla Ikhwatul Muslimin, dan Ahlussunanh di Kelurahan Tarantang
Pelaksanaan shalat tarwih merupakan suatu ibadah yang disunatkan di bulan suci ramadhan. Sedangkan ceramah ramadhan merupakan kegiatan yang paling tepat dalam rangka memberikan pengetahuan dan pemahaman ajaran agama Islam kepada masyarakat. Ceramah ramadhan memiliki manfaat yang besar baik bagi mahasiswa KKN maupun siswa tingkat pertama dan siswa tingkat atas.
b. Didikan Subuh
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
a. Mendidik generasi muda agar shalat subuh di awal waktu.
b. Untuk melatih dan mengembangkan bakat minat dari peserta didik di bidang keagamaan.
c. Membina para peserta didik untuk berani tampil di depan teman-temannya ataupun di depan khalayak ramai.
c. Tabligh Akbar,(21 Agustus 2008) di mushalla ahlussunnah
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan dan dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan.
2. Bidang Prasarana Fisik/Lingkungan hidup
Di bidang ini, kegiatan yang dilakukan adalah gotong royong bersama anak sekolah dasar dan warga masyarakat untuk membersihkan sarana ibadah dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan di mushalla ahlussunnah. Goro pembuatan taman PKK di depan kantor lurah, goro bersama warga RT 1 RW 1.

3. Bidang Pendidikan, sosial budaya dan kesehatan
a. Pembinaan seni baca Al-Qur’an (TPA/TPSA)
Kegiatan ini dilakukan untuk membina generasi penerus agar dapat membaca Al-Qur’an dengan alunan irama yang indah (tilawah). Sehingga terbentuklah kader yang mempunyai kemampuan seni dalam membaca Al-Qur’an. Dengan demikian syi’ar agama Islam akan meningkat ditengah masyarakat.
b. Pendataan kemampuan baca tulis Al-Quran (siswa SD, SLTP,dan SMA di Kelurahan Tarantang)
Pendataan dilakukan untuk mengetahui berapa banyaknya siswa di Kelurahan Tarantang yang telah lancar baca Al-Qur’an, yang kurang lancar baca Al-Qur’an, yang tidak pandai baca Al-Qur’an bahkan yang masih iqro’.
c. Pembinaan seni baca Al Quran di Mushalla Ahlussunnah
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan bakat-bakat seni baca Al-Qur’an bagi siswa sekolah dasar, remaja dan remaji. Karena siswa sekolah dasar yang belajar mengaji di TPA / TPSA telah ada yang lancar baca Al-Qur’an. Dengan demikian dapat mempermudah kami untuk mengajari mereka untuk pandai baca Al-Qur’an dengan seni tilawah.
d. Pesantren ramadhan tingkat siswa SD, SLTP, dan SMA di Kelurahan Tarantang
Pesantren ramadhan merupakan satu paket program pendidikan informal yang dilakukan pada bulan ramadhan di lembaga yang melibatkan tokoh masyarakat, orang tua, pendidik dan mahasiswa KKN. Tujuan dari pesantren ramadhan adalah:
1. Melakukan pembinaan keagamaan yang intensif sehingga menumbuhkan kebiasaan cinta masjid serta beribadah di Masjid.
2. Program ini untuk membentuk akhlakul kharimah anak dan orang tua (aspek afektif).
e. Temu ramah ( Mahasiswa KKN dengan Pemuda Kelurahan Tarantang)
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan suatu hubungan yang lebih dekat antara mahasiswa KKN dengan pemuda pemudi demi kelancaran program yang di susun sebelumnya maupun tawaran dari pemuda pemudi Kelurahan Tarantang itu sendiri.
f. Temu ramah ( Mahasiswa KKN dengan Warga Kelurahan Tarantang)
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan suatu hubungan yang lebih dekat antara mahasiswa KKN dengan warga demi kelancaran program yang di susun sebelumnya maupun tawaran dari warga Kelurahan Tarantang itu sendiri.
g. Sosial masyarakat : Goro Mushalla jelang ramadhan
Bertujuan untuk membersihkan sarana ibadah yang ada sehingga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap masjid dan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan disekitar masjid dan mushalla.

4. Bidang (pelaksanaan program Kelurahan)
Kegiatan ini terdiri dari dua bidang yaitu pelatihan baca al Quran, fahmil Quran yang akan menjadi ajang perlombaan di tingkat Kelurahan Tarantang dan Kecamatan Lubuk Kilangan. Melalui pembinaan pada bidang tersebut diharapkan dapat mencetak generasi yang bisa tampil di tengah masyarakat sehingga dapat membangun kampung yang ada di Kelurahan Tarantang.


BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN HASILNYA

A. Hasil pelaksanaan program kerja dari masing-masing bentuk menurut bidangnya secara kuantitatif
1. Bidang Agama
a. Pelaksanaan Tarwih dan Ceramah Ramadhan di Mushalla Ahlulsunnah, Ihwatul Muslimin dan al-Ikhlas
Untuk kegiatan ini kami mahasiswa KKN IAIN Imam Bonjol Padang koto keduduk melaksanakannya selama bulan ramadhan yang dimulai pada tanggal 31 Agustus hingga tanggal 24 September 2008.
b. Didikan Subuh
Kegiatan didikan subuh dilaksanakan sebelum bulan ramadhan tepatnya pada tanggal 17,24,31 Agustus 2008, yang diadakan di Mushalla al-Ikhlas setiap minggu pagi.
c. Tabligh Akbar, (21 Agustus 2008) di mushalla ahlussunnah
Acara yang ada adalah ceramah agama yang diberikan oleh ustad jamil yang diundang oleh mahasiswa KKN IAIN IB Padang dan partisipasi para warga, yang diselingi dengan acara makan secara bersama-sama di dalam mushalla tersebut
d. Nuzul Quran, 14 Ramadhan di Mushalla Ahlussunnah
Tradisi yang ada di Kelurahan Tarantang dalam bulan ramadhan, salah satunya adalah nuzul quran yang diadakan pada 14 malam ramadhan dalam rangka menyambut nuzul quran.
.
2. Bidang Prasarana Fisik/Lingkungan hidup
Pelaksanaan dari program ini adalah pada tanggal 13-16 Agustus 2008, dengan melibatkan murid SD 04 Tarantang dan para pemuda setempat untuk melaksanakan goro bersama.
Bidang Pendidikan, sosial budaya dan kesehatan
a. Pembinaan seni baca Al-Qur’an (TPA/TPSA)
Kegiatan ini dilaksanakan di masjid at Tawakal, mushalla al ikhlas, ihkwatul muslimin dan ahlussnah pada bulan ramadhan yang diikuti oleh seluruh anak didik yang belajar mengaji di TPA / TPSA mesjid dan mushalla. Kegiatan ini dilaksanakan setelah selesai melaksanakan shalat subuh berjamah yang diakhiri pada waktu masukknya pesantren ramadahan. Mahasiswa KKN bertindak langsung sebagai pembina seni baca Al-Qur’an tersebut.
b. Pendataan kemampuan baca tulis Al-Quran (siswa SD 32 Koto Keduduk)
Pendataan ini kami laksanakan pada tanggal 18 Agustus 2008 di mesjid dan mushalla pelaksanaan pesantren ramadhan dari kelas IV sampai kelas VI, sedangkan murid kelas I sampai III tidak kami lakukan pendataan, dikarenakan belum dapatnya mereka membaca Al-Qur’an (masih Iqro’). Dan dari data yang diperoleh ternyata masih banyak yang belum lancar membaca al Quran.
f. Pesantren Ramadhan tingkat SD, SLTP dan SMA
Kegiatan pesantren ramadhan dilaksanakan pada tanggal 1-25 September 2008 di mesjid dan mushalla dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat baik itu tokoh masyarakat, kepala sekolah, guru, pengurus masjid bahkan orang tua. Program Pesantren ini dilaksanakan hanya untuk murid SD kelas IV, V dan VI, kemudian SLTP dan SMA semua tingkat.
g. Temu ramah ( Mahasiswa KKN dengan Pemuda dan warga Kelurahan Tarantang)
Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 18-22 Agustus 2008 yang bertempat di mesjid dan mushalla yang ada di kelurahan Tarantang yaitu selesai shalat isya. Dalam pertemuan ini selain dalam rangka ta’aruf juga membicarakan program yang dibawa oleh mahasiswa KKN IAIN yang berlokasi di Kelurahan Tarantang.
k. Sosial masyarakat : Goro di mushalla ahlusunah jelang ramadhan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2008, dengan melibatkan siswa SD dan para pemuda, dan alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan lancar.
3. Bidang Pendidikan, sosial budaya dan kesehatan
Pembinaan seni baca Al-Qur’an (TPA/TPSA)
Kegiatan ini dilaksanakan di masjid dan mushalla 1-25 September 2008 yang diikuti oleh seluruh anak didik yang belajar mengaji di TPA/ TPSA. Kegiatan ini dilaksanakan setelah selesai melaksanakan shalat magrib berjamah yang diakhiri pada waktu masukknya shalat isya. Mahasiswa KKN bertindak langsung sebagai pembina seni baca Al-Qur’an tersebut.

4. Bidang (pelaksanaan program kenagarian)
Dalam rangka menyukseskan program Kelurahan yaitu perlombaan di bidang MTQ di Padang Besi 19-21 september 2008, MTQ tingkat kelurahan DI Tarantang 22-24 September 2008 dan MFQ maka pelatihan untuk mempersiapkan peserta untuk mengikuti lomba telah dilaksanakan pada tanggal 25-27 September 2008 yang mana tingkat SD mendapatkan peringkat ke tiga.

B. Faktor pendukung dan penghambat
1. Faktor pendukung
a. Adanya perhatian dan dorongan dari tokoh masyarakat, kepala sekolah, guru, pengajar TPA / TPSA serta masyarakat terhadap kedatangan dan keberadaan mahasiswa KKN.
b. Adanya hubungan kerja sama yang baik antara pemuda dan mahasiswa KKN
c. Adanya perhatian, bimbingan dan dorongan dari tuan rumah tempat kami mahasiswa KKN tinggal.
d. Adanya rasa tanggung jawab dan kerja sama yang baik dari anggota mahasiswa KKN.
e. Adanya rasa kekeluargaan yang tinggi diantara anggota masyarakat.

2. Faktor penghambat
a. Jauhnya tempat memfoto kopi surat-surat yang di perlukan untuk kelancaran program kerja mahasiswa KKN IAIN di Kelurahan Tarantang
b. Keterbatasan dana menyebabkan agak tersendatnya program kerja mahasiswa KKN karena hanya di ambil dari iuran mahasiswa KKN dan sumbangan para warga yang berlokasi di Kelurahan Tarantang
c. Sulitnya mengumpulkan warga dalam suatu acara.

C. Pembahasan pelaksanaan program kerja dan hasil yang dicapai (secara analisis)
Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan sarana yang memberikan pendidikan pelengkap kepada mahasiswa, dan mahasiswa berperan membantu masyarakat dalam menggiatkan pembangunan yang berlangsung di lokasi kegiatan KKN. Dari sekian banyak program yang di laksanakan yang dimulai pada tanggal 11 Agustus – 25 September 2008, alhamdulillah telah berjalan dengan lancar.
Hal ini terlihat dari beberapa program yang telah berjalan, dimana diantara banyak program yang diangkat yang menjadi unggulan adalah program pesantren Ramadhan yang merupakan program wali kota Padang untuk anak-anak usia sekolah, kemudian didikan subuh, karena program ini adalah program yang bernilai agama sehingga diharapkan mampu membektuk akhak anak-anak Tarantang kearah yang lebi baik. Program ini menarik perhatian warga masyarakat khususnya anak didik karena agenda atau jadwal yang direncanakan berjalan dengan baik.



BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Kelurahan Tarantang termasuk kedalam Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Program Mahasiswa KKN IAIN IB Padang yang berlokasi di Kelurahan Tarantang telah dilaksanakan dengan lancar, sehingga manfaat dari KKN ini bagi mahasiswa sangat banyak. Diantaranya adalah mahasiswa mendapat berbagai pengalaman yang sangat berarti bagaimana hidup di tengah masyarakat. Kelurahan Tarantang merupakan suatu daerah yang memiliki kelebihan sumber daya alam yang berlimpah dengan keadaan jalan yang sudah beraspal. Kelurahan Tarantang lebih maju jika dibandingkan dengan kampung yang lain dilihat dari segi Ekonomi dan tata sosialnya yang sangat bermasyarakat.

B. Saran-saran
Setelah mengikuti KKN di Kelurahan Tarantang ini maka beberapa saran yang akan diberikan adalah:
1. Kepada mahasiswa yang akan ber-KKN hendaknya mempersiapkan diri baik fisik maupun mental serta memiliki pengalaman, kretaifitas dan inisiatif yang tinggi dalam mengahadapi masyarakat yang heterogen apalagi dengan berbagai tantangan yang dimasa yang akan datang.
2. Bagi masyarakat Parak Karambie, jadikanlah segala kegiatan yang telah kami laksanakan sebagai tombak atau langkah awal untuk kemajuan di masa yang akan datang.
3. Kepada seluruh perangkat lurah, alim ulama, cerdik pandai, ninik mamak dan bundo kanduang agar senatiasa memperhatikan problema yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
4. Para pemuda dan pemudi Parak Karambie harapan bangsa, masa depan kelurahan berada dipundak anda. Untuk itu generasi muda harus bertanggung jawab untuk menjaga, memakmurkan dan memajukan Kelurahan Tarantang ke arah yang lebih baik. Jauhi perbedaan carilah persamaan
5. Kepada seluruh pembaca, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran demi kesempurnaan laporan ini dan demi kelancaran kegiatan KKN di masa yang akan datang.

12.10.2009

Paper Seminar Fisika

BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi digital pada dekade terakhir ini, kita menyaksikan revolusi besar-besaran pada teknologi komputer dan peningkatan dalam berbagai macam aplikasi yang mudah digunakan (userfriendly applications). Kemajuan dalam dunia informasi tidak dapat lepas dari kemajuan dunia elektronika serta telekomunikasi. Penemuan transistor serta perkembangan yang sangat cepat memacu perubahan yang sangat berarti dalam berbagai bidang. Salah satu diantaranya yaitu pengolahan sinyal secara digital, paling tidak memiliki keunggulan dari pengolahan sinyal secara analog, antara lain; lebih cepat dan lebih akurat.
Teknik pengolahan sinyal secara digital telah diterapkan dalam berbagai bidang. Pengolahan sinyal secara digital memiliki kelebihan dibandingkan pengolahan secara analog, seperti: Penyimpanan secara digital lebih efektif, ketepatan dan kehandalan pengolahannya yang tinggi. Hal ini diperlukan sekali dan sesuai sekali dengan kebutuhan pengolahan sinyal radar yang dinamis, khususnya untuk mengamati sasaran bergerak. Untuk mengolah sinyal pantulan dari sasaran bergerak dibutuhkan memori digital yang dinamis (dapat diisi dan dihapus dengan mudah) dan dapat menampung banyak data. Selain itu diperlukan juga prosesor yang handal yang dapat mempertinggi keakuratan prediksi sasaran. Pada sebuah sistem radar, banyak proses pengolahan digital yang terjadi, antara lain: pembangkitan secara adaptif gelombang elektromagnetik yang akan dipancarkan, kompresi pulsa pantulan, dan pengolahan pulsa pantulan secara adaptif. Makalah ini akan membahas beberapa efek dari pengolahan pulsa pantulan. Energi pulsa pantulan dari obyek yang ingin dideteksi biasanya sangat kecil bila dibandingkan dengan keseluruhan energi yang terdeteksi oleh radar. Keseluruhan energi ini berasal dari sasaran yang ingin dideteksi, dan dari sasaran yang tidak diinginkan, termasuk noise diantaranya. Untuk itu, kebutuhan pengolahan sinyal radar adalah bagaimana menekan sebanyak mungkin energi dari obyek yang tidak diinginkan dan secara bersamaan mengekstrak sinyal yang diinginkan untuk diproses lebih lanjut. Noise umumnya difilter menggunakan matched filter. Sedangkan filter Infinite Impulse Response (IIR) digunakan untuk memisahkan interferensi dari sinyal yang diinginkan.
Interferensi yang sulit dipisahkan dari gema sasaran yang diinginkan adalah yang terletak pada bin range yang sama. Interferensi yang terletak pada bin range yang sama dengan gema sasaran yang diinginkan dapat dipisahkan berdasarkan analisis Doppler jika kecepatannya berbeda.
Berdasarkan penomena di atas, penulis tertarik membahas hal tersebut yang dipaparkan dalam makalah yang berjudul “Pemanfaatan Filter Digital Infinite Impulse Response (IIR) Untuk Pengolahan Sinyal Radar pada Komunikasi Penerbangan”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui cara kerja filter digital infinite impulse response (IIR) pada pengolahan sinyal radar secara menyeluruh.
2. Untuk mengetahui pengaruh filter digital IIR terhadap hasil olahan sinyal pada radar
3. Mengkaji pengaruh filter digital IIR pada komunikasi penerbangan.

Selanjutnya, kegunaan dari penulisan ini adalah:
1. Bahan informasi bagi pembaca tentang kegunaan filter digital IIR untuk komunikasi penerbangan”.
2. Menambah wawasan penulis tentang pengolahan sinyal Radar secara filter Digital IIR yang merupakan hasil kajian dari ilmu fisika.









BAB II
KAJIAN TEORI

A. Gelombang
Energi suatu benda yang bergetar dapat pindah atau merambat ke tempat lain dengan cara melalui gelombang. Gelombang dapat dikatakan salah satu cara perpindahan energi. Benda atau zat tempat merambatnya gelombang disebut medium (zat antara). Dalam perambatan energi melalui gelombang ini, hanya energinya saja yang berpindah, tidak disertai perpindahan materi-materi dalam medium (http://www.smkn13bdg.sch.-idelearningsmkn13analisadap-tifFisikamodul%20getaran%gelombang .pdf.)
Geombang yang ada di alam ini, dapat kita bedakan berdasarkan sifat fisisnya seperti berikut:
1. Berdasarkan arah getarnya, gelombang dibedakan :
a. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya.
b. Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah rambat gelombang.
2. Berdasarkan amplitudonya, gelombang dibedakan menjadi :
a. Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap (serba sama)
b. Gelombang diam, yaitu gelombang yang amplitudonya berubah (berbeda-beda)

1. Pengertian dan hubungan λ, f, T, dan v
a. Panjang gelombang (λ)
Pada gelombang transversal, satu gelombang terdiri atas satu bukit gelombang dan satu lembah gelombang, sedangkan pada gelombang longitudinal satu gelombang terdiri atas rapatan-renggangan-rapatan atau renggangan- rapatan-renggangan.

b. Frekuensi gelombang(f)
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang melewati suatu titiktiap satuan waktu.
c. Perioda gelombang (T)
Perioda gelombang adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu panjang gelombang.
d. Cepat Rambat gelombang(v)
Sesuai dengan persamaan v = s/t ...................................................( 1 )
dengan s = λ, dan t =T, persamaan cepat rambat gelombang dapat dituliskan :v = λ /T atau v = λ f ; atau v=c (c sebagai kecepatan cahaya), sehingga (douglasc. Giancoli, 2001: hal.227) :
λ = c/f .............................................................................................( 2 )

2. Persamaan Gelombang Berjalan
Karena gelombang merupakan perambatan getaran, maka persamaan gelombang sama dengan persamaan getaran yaitu: y = A sin ω t, namun secara umum persamaan gelombang berjalan ditulis : y = A
...........................( 3 )
Dengan k = 2π/ λ bilangan gelombang, k dan x = jarak titik p dari titik asal getaran.

3. Fase gelombang
Fase gelombang adalah keadaan simpangan dan arah gerak suatu titik (benda) pada gelombang. Setiap titik pada gelombang melakukan gerak getaran yang berbeda-beda karena setiap titik pada umumnya memulai getaran pada saat yang berbeda.

Gb. Fase gelombang
a. Sudut fase gelombang di titik P
........................................................................( 4 )
b. Fase gelombang di titik P
.............................................................................. ( 5 )

4. Sifat-sifat umum gelombang
Semua jenis gelombang yang ada di alam ini mempunyai sifat-sifat umum, yaitu dapat mengalami :
1. pelenturan(difraksi)
2. terserap sebagian arah getarnya(polarisasi)1. pemantulan (refleksi)
3. pembiasan (refraksi)
4. penggabungan atau perpaduan (interferensi)

5. Pemantulan gelombang
Bila gelombang datang mengenai penghalang di dalam perambatannya, maka gelombang akan mengalami pemantulan. Pada setiap pemantulan gelombang berlaku :
a) Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
b) Gelombang datang (2), gelombang pantul (3), dan garis normal (1) terletak pada satu bidang datar.

Gb. 1 Pemantulan

6. Pembiasan gelombang
Dalam perambatannya sebuah gelombang melewati bidang batas dua medium, maka arah gelombang datang akan mengalami pembelokan gelombang. Peristiwa ini disebut pembiasan. Sehubungan dengan itu, hukum Snellius menjelaskan menjelaskan sebagai berikut:
a) bila suatu gelombang datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, maka gelombang tersebut dibiaskan mendekati garis normal.
b) Bila suatu gelombang datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat, maka gelombang tersebut akan dibiaskan menjauhi garis normal.

Gb. 2 Pembiasan

Pada pembiasan berlaku persamaan :
.........................................................................................( 6 )
Mengingat hubungan v = λ. f , dan pada peristiwa pembiasan nilai frekuensi tetap, maka pada pembiasan juga berlaku persamaan :
..........................................................................................( 7 )
Perbandingan cepat rambat gelombang di medium pertama dengan cepat rambat medium kedua disebut indeks bias (n). Dinyatakan dengan persamaan :
.............................................................................................( 8 )

7. Interferensi gelombang
Interferensi gelombang didefinisikan sebagai Peristiwa saling berpadu dan saling mempengaruhi antara dua atau lebih gelombang. Bila bukit bertemu bukit, terjadi interferensi saling menguatkan. Demikian juga bila lembah bertemu lembah. Bila lembah bertemu bukit terjadi interferensi saling melemahkan. Bahkan jika amplitudonya sama, kedua gelombang saling meniadakan

Gb. 3 Interferensi

8. Difraksi gelombang
Difraksi gelombang didefinisikan sebagai peristiwa pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya celah sempit.

Gb. 4 Difraksi

B. Filter Digital Infinite Impulse Response (IIR)
1. Jenis Filter Digital
Filter digital adalah suatu prosedur matematika atau algoritma yang mengolah sinyal masukan digital dan menghasilkan isyarat keluaran digital yang memiliki sifat tertentu sesuai dengan tujuan filter. Filter digital dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Filter Digital IIR (infinite impulse response)
Tapis digital infinite impulse response (IIR) didesain dengan teknik yang serupa dengan teknik yang digunakan pada perancangan tapis analog. Pada setiap metode perancangan teknik digital IIR selalu diawali dengan perancangan tapis analog terlebih dahulu dalam kawasan frekuensi analog. Kemudian dirancang tapis digital IIR sebagai padanan dari tapis analog. Diharapkan karakteristik tapis digital yang dibentuk akan sama atau mendekati sama dengan tapis analog.
b. Filter digital FIR (finite impulse response).
Pembagian ini berdasarkan pada tanggapan impuls filter tersebut yaitu FIR memiliki tanggapan impuls yang panjangnya terbatas. Pemakaian filter FIR hampir sama sekali terbatas untuk waktu diskrit. Oleh karenanya teknik perancangan filter FIR adalah berdasarkan aproksimasi langsung respon frekuensi yang diinginkan dari sistem waktu diskrit (http://eprint.ums.ac._ad/824/1/emitor.NGY. implementasi filterdigitalFIRBackman_ pdfradar1).

Beranjak dari judul yang penulis bahas maka penulis hanya mengkaji tentang filter digital IIR saja.

2. Tahap-tahap filter digital IIR
Untuk mendapatkan hasil dari sebuah pemfilteran IIR, ditempuh lima langkah berikut :

1) Tahap penentuan spesifikasi filter
Filter yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah berupa lowpass filter dengan frekuensi cutoff sebesar 1000Hz. Spesifikasi filter selengkapnya adalah seperti yang tertera di tabel 1.

2) Tahap perhitungan/pencaharian nilai-nilai koefisien tersebut
Seperti yang telah dijelaskan dimuka, bahwa Matlab telah menyediakan tool yang handal yang dapat membantu dalam proses perancangan dan analisis filter (Duane Hanselman and Bruce Littlefield: 2000). Tool tersebut adalah FDATool. Dengan FDATool kita hanya memasukan semua spesifikasi filter yang telah kita tentukan ke dalam form yang berkesesuaian dengan masing-masing data spesifikasi. Setelah itu matlab akan menghitung dan menampilkan koefisien filter tersebut. Matlab juga dapat membuat tanggapan amplitude dan fase dari filter tersebut. Jadi proses simulasi filter (melihat tanggapan amplitude dan fase terhadap frekuensi dalam sebuah program komputasi) dapat dikerjakan dengan mudah oleh matlab.



Untuk analisis ini, yang menggunakan filter IIR maka pengisian form pada FDATool adalah seperti yang tampak pada gambar 3 di depan. Tanggapan impulse dari filter digital IIR Butterworth orde 6 dapat di lihat pada gambar 4. Hal penting yang perlu diketahui berkenaan dengan fasilitas yang ada pada FDATool adalah berupa pembangkitan secara otomatis file header yang berisi koefisien filter. (Yosi Y., Overview C6000, http://dsp.ee.itb.ac.id, 2000)

3) Tahap penentuan struktur filter
Dalam tahap ini struktur yang digunakan adalah berupa second order section Direct-Form II. Gambar struktur filter tersebut seperti gambar 4. Di dalam FDATool, pemilihan jenis struktur filter dilakukan dengan memilih secara langsung struktur filter melalui jendela Convert Structure. Jendela ini dapat diaktifkan dengan mengklik pull-down menu Edit–Convert Structure.

4) Tahap implementasi.
Setelah nilai koefisien didapatkan dan tanggapan amplitude-fase terhadap frekuensi berhasil disimulasikan, maka tahap berikutnya adalah menerapkan filter tersebut ke dalam DSK TMS320C6711. Dalam proses implementasi ini, perangkat keras-berupa DSK boardsudah tersedia (tidak dirancang oleh peneliti), peneliti cukup mengetahui komponen-komponen yang ada pada DSK board dan lebih berkonsentrasi pada pembuatan program filter pada platform DSK tersebut. Program filter dibuat dalam bahasa C mengingat kemudahan yang ditawarkan oleh bahasa tersebut bila dibanding dengan bahasa assembly. Keseluruhan program yang dibuat melibatkan beberap tipe file, yaitu file dengan sumber C (*.c), file include, dalam hal ini file header (*.h), dan file untuk linker (*.cmd). File-file seluruhnya yang dibuat untuk membuat program filter penjendelaan blackman terlihat pada gambar 6 di bawah ini (http://lecturer.eepis.its.edu/tribudi/LN_DSP/DSP_tutorial_6_Pdf./com) :

Gb. 6 Codec Composer Studio
5) Alur eksekusi program
Dalam proses bekerjanya, program filter blackman menggunakan 4 buah komponen utama (CPU dan peripheral) yang ada di dalam DSK, yaitu CPU DSP TMS320C6711, memori, codec 16-bit TLC32AD535 (didalamnya terdapat ADC dan DAC), dan serial port / McBSP-Multichannel Buffered Serial Port (merupakan salah satu peripheral yang ada di DSP TMS320C6711). CPU DSP TMS320C6711 berfungsi untuk melakukan segala proses komputasi pemfilteran, memori untuk menyimpan program, codec 16-bit berfungsi untuk proses converter data analog ke digital (ADC) dan digital ke analog (DAC), serta serial port berfungsi untuk saluran komunikasi antara CPU DSP dan codec.

Program utama (main.c) berisi beberapa prosedur berikut ini:
1. Inisialisasi papan DSK TMS320C6711
2. Inisialisasi port serial McBSP0
3. Inisialisasi codec
4. Mengaktifkan interupsi port serial
5. Membaca (mengambil) sample dari port serial McBSP0 (yang dihasilan oleh ADC)
6. Melakukan operasi pemfilteran terhadap sample yang telahdi- ambil
7. Mengirimkan hasilnya ke port serial McBSP0 (yang akan diolah
oleh DAC)
Semua prosedur diatas dikerjakan secara urut, setelah selesai sampai pada nomor 7 maka program akan kembali lagi (looping) ke no 5 dan demikian seterusnya. Perlu juga diketahui bahwa cara pembacaan data dan penulisan data dilakukan secara polling, yaitu program menjadwal secara rutin waktuwaktu pembacaan dan pengiriman data dari dan keserial port yang terhubung dengan codec.

3. Teori fisika tentang filter digital IIR
Selanjutnya kita kaji perancangan filter digital IIR secara fisika dengan mennggunakan rumus dan hasil transpormasi dari gelombang yang akan dihasilkan, yang dibahas sebagai berikut (http://lecturer.eepis.its-.edu/tribudi/tbs_paper_ilmiah/paper_j_IIR.pdf////.com):
Filter digital IIR memiliki respon impuls durasi tak terbatas, sehingga dapat ditransformasikan dari filter analog yang umumnya memiliki respon impuls yang panjangnya tidak terbatas. Transformasi tersebut dapat dilakukan setidaknya dengan tiga cara. Pertama dengan cara mendekati persamaan beda filter analog dengan persamaan beda filter digital, metode ini dikenal dengan metode derivatif. Kedua, dengan cara mencuplik respon impuls dari sebuah sistem analog dengan jarak cuplik yang sama, dikenal dengan metode impuls invariant. Kedua cara di atas efektif hanya untuk perancangan filter lowpass dan bandpass. Metode ketiga yang dapat mengatasi keterbatasan tersebut adalah metode transformasi bi-linear.
Transformasi bi-linier adalah transformasi aljabar antara bidang-s dan bidang-z yang memetakan semua sumbu-jΩ pada bidang-s ke lingkaran satuan pada bidangz hanya satu kali, sehingga menghindari masalah aliasing dari komponen-komponen frekuensi. Saat − ∞ ≤ Ω ≤ ∞ dipetakan pada −π ≤ ω ≤ π , transformasi antara variabel waktu kontinyu dan waktu diskrit harus nonlinier. Oleh karena itu, penggunaan teknik ini dibatasi untuk situasi, di mana kelengkungan yang sesuai dari sumbu frekuensi dapat diterima.
Dengan Hc(s) dinotasikan sebagai fungsi sistem analog dan H(z) sebagai fungsi sistem digital, transformasi yang sesuai untuk menggantikan s adalah:
.................................................................( 9 )
di mana:
...................................................( 10 )
T merupakan suatu parameter yang mewakili interval pencuplikan, dan pada persoalan khusus beberapa nilai yang sesuai untuk T dapat dipilih. Dari persamaan (1) dapat diperoleh solusi untuk z, yaitu:
..................................................................( 11 )
substitusi s = σ + jΩ pada persamaan (3), diperoleh:
...................................................( 12 )
Jika σ < 0 , dari persamaan (7) diperoleh z < 1untuk berapapun nilai Ω . Dengan cara yang sama, jikaσ > 0 , diperoleh z >1 dan untuk σ = 0 , diperoleh z = 1 untuk berapapun nilai Ω. Jika pole Hc(s) pada bagian sebelah kiri bidang–s, pole pada bidang-z akan berada di dalam lingkaran satuan. Sehingga filter analog stabil kausal ditransformasikan menjadi filter digital stabil kausal.
Sifat-sifat transformasi bi-linear seperti pemetaan dari bidang-s ke bidang-z ditunjukkan pada Gambar 3(a) dan (b). Ketidaklinieran jelas terlihat pada bagian (b). Transformasi nonlinier ini dapat mengatasi masalah aliasing yang timbul pada perancangan menggunakan dua metode sebelumnya.

Gb. 8 a. Pemetaan bidang S ke Z
b. ketidak linieran pemetaan bidang tersebut
BAB III
RADAR DENGAN SISTEM FILTER DIGITAL IIR

A. Radar
1. Pengertian
RADAR merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging. Teknologi ini berakar dari teknologi gelombang mikro (microwave). Prinsip yang jadi kunci utama teknologi ini adalah pantulan gelombang mikro dan sesuatu yang disebut Doppler Effect (Efek Doppler). Untuk bisa memahami prinsipnya lebih mudah, kita bisa analogikan dengan gelombang suara (Gambar 1). Dalam gelombang suara kita mengenal yang disebut gema (echo). Kalau gelombang suara kita menumbuk suatu permukaan, gelombang itu pasti langsung dipantulkan kembali, yang kita dengar adalah gema dari suara awal.


Gambar. 1 Analogi dengan prinsip gema pada gelombang suara

2. Sejarah Radar
Tahun 1865 seorang ahli fisika Inggris “James Clerk Maxwell“ mengembangkan dasar-dasar teori terntang elektromagnetik. Dan satu tahun kemudian, “Heinrich Rudolf Hertz” seorang ahli fisika Jerman berhasil membuktikan teori Maxwell dengan menemukan gelombang elektromagnetik.
Sejarah Singkat Radar:


Penggunaan gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi keberadaan suatu benda, pertama diterapkan oleh Christian Hülsmeyer pada tahun 1904 dengan mempertunjukkan kebolehan mendeteksi kehadiran dari suatu kapal pada cuaca berkabut tebal, tetapi belum sampai mengetahui jarak kapal tersebut.
Pada tahun 1921 “Albert Wallace Hull” menemukan Magnetron sebagai tabung pemancar sinyal/transmitter efisien. Tahun 1922 “A. H. Taylor and L.C.Young” dan tahun1930 L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat, berturut-turut berhasil menempatkan transmitter pada kapal kayu dan pesawat terbang untuk pertama kalinya.
Sebelum Perang Dunia II yakni antara tahun 1934 hingga 1936, ilmuan dari Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris mengembangkan sistem radar. Namun setelah Perang Dunia II sistem radar berkembang sangat pesat, baik tingkat resolusi dan portabilitas yang lebih tinggi, maupun peningkatan kemampuan sistem radar sebagai pertahanan militer. Hingga saat ini sistem radar sudah lebih luas lagi penggunaannya yakni meliputi kendali lalu lintas udara (Air Traffic Control), pemantau cuaca dan jalan

3. Jenis jenis Radar
Adapun jenis-jenis dari radar dapat dibagi menjadi dua bagian:
a. Doppler Radar.
Radar Doppler merupakan jenis radar yang menggunakan Efek Doppler untuk mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk daerah tangkapan radar. Radar jenis ini sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Radar Doppler yaitu Weather radar yang digunakan untuk mendeteksi cuaca.

Gb. Efek Dopler
b. Bistatic Radar.
Radar Bistatic adalah jenis sistem radar yang mempunyai komponen pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver) dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibanding dengan jarak target/objek. Objek dideteksi berdasarkan pantulan sinyal dari objek tersebut ke pusat antena. Contoh Radar Bistatic yaitu Passive radar.


4. Prinsip Kerja Radar
Sistem radar mempunyai tiga komponen utama yakni: Antena, Transmitter (Pemancar sinyal), Receiver (penerima sinyal)

1. Antena

Antena radar adalah suatu antena reflector berbentuk parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dicerminkan melalui permukaan yang berbentuk parabola sebagai berkas sempit (gbr.A). Antena radar merupakan dwikutub (gbr.B). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array yang merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem radar (gbr.C).


2. Pemancar Sinyal (Transmitter)
Transmitter pada sistem radar berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena agar sinyal objek yang berada pada daerah tangkapan radar dapat dikenali, umumnya Transmitter mempunyai bandwidth yang besar dan tenaga yang kuat serta dapat bekerja efisien, dapat dipercaya, tidak terlalu besar ukurannya dan juga tidak terlalu berat serta mudah perawatannya. Contoh Transmitter berupa tabung :

3. Penerima Sinyal (Receiver)
Receiver pada sistem radar berfungsi untuk menerima pantulan kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui reflector antena, umumnya receiver mempunyai kemampuan untuk menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian serta dapat menguatkan sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut kesignal and data processor (Pemproses data dan sinyal) serta menampilkan gambar di layar monitor (Display).

5. Pengolahan Sinyal Radar
Selanjutnya kita bahas bagaimana pengolahan sinyal radar tersebut, sebagai berikut (http://www.elisa.ugm.ac.id/data/materi/16/28/ pdfradar1):
1. Pengolahan Radar (Radar Processing)
Data mentah radar (Raw data Radar) tidak dapat di view sebagai sebuah citra (image), tetapi merupakan dalam bentuk sebuah data ‘hologram’ yang dibutuhkan dalam bentuk sebuah citra (image). Di dalam kisaran dimensi (range dimension) bahwa data mentah (raw data) secara typical dikerik (chirped) atau bubaran frekuensi (frequency dispersed) dan harus dikompres (compressed). Dalam azimuth, history Doppler (Doppler history) harus mirip dikompres untuk menciptakan synthetic aperture. Data mental radar secara tipical ‘complex’, yang berisi dua pengukuran dari energi yang kembali untuk setiap pixel. Hal ini merepresentasikan phase dan amplitudo dari energi yang kembali di dalam sebuah sistem koordinat 2 dimensi seperti I dan O. Pengolahan data mentah radar menjadi citra (imagery) secara komputasi sangat intensif.




2. Pengolahan secara Digital Data Mentah (Digital Processing of Raw Data)
Menurut sejarah, prosesor optikal koheren (coherent optical processor) memakai kombinasi laser/lensa dengan pencatat film (film recorder) telah digunakan untuk memproses data radar yang dalam bentuk holographic. Sejak akhir 1970-an, prosesor optik (optical processor) secara besar-besaran menghilang karena tersedianya prosesor digital (digital processors) yang cepat dan lebih murah. Digital radar processors mampu mengkonversi slant-range ke ground range (slant-range to groundrange conversion), dan koreksi perolehan kisaran yang terikat (range dependent gain correction). Sejumlah bebas (independent) terlihat dalam dimensi azimuth yang divariasikan dalam sebuah quantitative fashion. Citra dicontoh ulang (image resampling) ke berbagai ukuran pixel dan menempatkan data dalam Geographical Information System (GIS). Kalibrasi radiometric dan geometric data citra dibutuhkan. Digital radar processing merupakan pengkonversian (conversion) dan penciutan (compression) dari sejarah sinyal radar (radar signal histories) di dalam arah azimuth dan kisaran (azimuth and range direction) ke dalam sebuah format citraan yang dapat ditafsirkan oleh pengguna. Langkah-langkah dalam pengolahan biasanya dilakukan kompresi range, kompresi azimuth, pendeteksian sinyal, pengolahan lihatan ganda (multi-look processing), dan penyimpanan data (data storage) ke dalam Computer Compatible Tape (CCT) atau Exabyte, disebut Prosesor digital (digital processor) dapat berupa time domain atau frequency domain, beserta keuntungan untuk kedua tipe tersebut. Prosesor time domain (Time domain processor) menggunakan convolutions atau matched filtering, dan frequency domain menggunakan transformasi Fourier dan simpler’s multiplication’s. Produksi hasilnya adalah sebuah citra yang rumit yang dapat dideteksi baik ke dalam real image atau dibawa keberikutnya ke dalam operasi yang lebih canggih .
3. Digital Image Analysis
Setelah memproduksi sebuah citra real yang berguna (a usable real image) dari data yang kompleks (complex data), maka Digital Image Analisys (DIA) bisa dilakukan pada citra hasil (resulting imagery). Analisa citra (image analysis) dari data inderaja (remotely sensed data) biasanya termasuk langkah-langkah berikut: Geometric correction and Registration (geocodedor georeferenced); Radiometeric calibration (return related to relative or absolute standards); Data enhancement (contrast stretches, radiometric enhancement), Filtering (speckle reduction, edge detection), Digital Mosaicing; Information Extraction (MLC, Texture, PCA, etc.), and Radar Mapping Technique, yang akan diterangkan mendetail dalam ban interpretasi radar.

6. Prinsip Pengoperasian Radar
Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas pada daerah tangkapan yang bersudut 20 – 40 derajat, pemasangan ini bertujuan untuk menghindari pantulan gelombang dari bangunan dan relief bumi yang tidak datar, sehingga pantulan gelombang memang berasal dari kawasan udara saja. selanjutnya ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan antena, maka sinyal yang ditangkap akan diteruskan ke pusat sitem radar dan akan diproses hingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display. (http://radar.ee.itb. ac.id./suksmono /lectures-/et303-/ppt-/2.20%sekilas%20medan%20%EM.pdf).
Kode huruf untuk berbagai pita (bands) yang aslinya dipilih dengan sewenang-wenang oleh militer untuk meyakinkan keamanan ketika tahap awal perkembangan teknologi radar. Mereka terus menerus didalam penggunaannya sebagai masalah konvini (kepercayaan). Kebanyakan imaging radar dioperasi pada frekuensi antara 1.25 dan 35.2 GHz (24 cm – 0.8 cm). Panjang gelombang sinyal radar menentukan luas (extent) yang mana gelombang mikro (microwave) dilemahkan (attenuated) atau dibubarkan (disperse) oleh atmosfir. Atmosferik yang serius (serious atmospheric) adalah typically confined dengan panjang gelombang yang lebih pendek, kurang dari 3 cm. Bahkan pada wavelength ini didalam banyak kondisi operasi normal, maka atmosfir hanya slightly (sedikit) melemahkan sinyal.
Diagram di atas menyediakan sebuah skematik dari panjang relatif dari radars bands. Tabel di bawah menggariskan band yang umum digunakan dalam pengideraan jauh.




B. Kegunaan Radar pada Komunikasi Penerbangan

1. Bidang militer
a. Airborne early warning (AEW)

Sistem ini adalah sistem radar untuk mendeteksi pesawat terbang lain. Sistem radar ini sering digunakan untuk pertahanan dan penyerangan udara.

b. Radar Pengendali/pemandu peluru kendali

Pesawat tempur Amerika Serikat F-14 yang menembakkan peluru kendali udara ke udara (air-to-air missile) “AIM-54 Phoenix” yang menggunakan radar pemandu untuk mencapai target penembakkan.

2. Keperluan Penerbangan
a. Weather radar merupakan jenis radar cuaca yang mampu mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk seperti adanya badai, sehingga nantinya bisa dijadi acuan dalam jadwal penerbangan yang layak.

b. Wind profiler merupakan jenis radar cuaca yang menggunakan gelombang suara (SODAR) untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin, ini digunakan untuk mengatur posisi pesawat saat terbang, sehingga pesawat nantinya tidak dihadang badai.


C. Bentuk Pendeteksi Radar yang Terdapat pada Beberapa Komputer
Berdasarkan sinyal-sinyal yang diperoleh nantinya pada saat radar medeteksi suatu objek yang ada didepannya, maka dapat kita amati melalui komputer. Jenis dari hasil citraan radar tersebut bermacam-macam tergantung pada komputer dan jenis software yang digunakan sebagai alat pendeteksi. Dari hasil beberapa komputer dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:
1. Hasil pendeteksian radar secara sederhana pada komputer biasa

2. Radar yang mengatur kedudukan pesawat yang sedang terbang

Dengan adanya jenis radar ini maka seorang pilot dapat dengan mudah mengatur kedudukan posisi pesawat pada saat terbang diudara.
3. Radar pada pendeteksian benda-benda yang mendekati sumber



Dari ketiga hasil citraan gambar diatas, hasil tersebut diperoleh melalui pemantulan gelombang dengan frekuensi tertentu (lihat tabel pada hal.23), yang mana nantinya akan disaring dengan sistem IIR (infinite impulse response) yang diolah secara digital pada komputer, seperti penjelasan gambar berikut:

Berdasarkan gambar diatas, terlebih dahulu ada sinyal input dari target kemudian diolah dan dihasilkan sinyal output yang nantinya bisa diperoleh pada tiga jenis gambar hasil pendeteksian diatas.

D. Kelebihan dan kekurangan dari Penggunaan Filter Digital IIR
1. Kelebihan dari Penggunaan Filter Digital IIR
Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari penggunaan filter digital IIR pada Radar, yaitu:
a. Seorang pilot pesawat dengan mudah mengetahui kedudukan posisi pesawat pada saat melakukan penerbangan.
b. Dengan adanya radar pada bidang militer, maka bisa diketahui objek musuh yang bergerak didepan medan peperangan.
c. Radar dapat mendeteksi benda-benda asing yang memasuki kawasan yang dijaga.

Jadi, dengan adanya radar maka kita tidak perlu susah-susah untuk memantau langsung objek yang akan dideteksi, cukup dengan duduk didepan komputer dan mengamati gejala-gejala yang teramati oleh Radar.

2. Kekurangan dari Penggunaan Filter Digital IIR
Disamping ada kelebihan tentu masih ada kekurangan dari sistem radar filter IIR ini. Sebagai ilustrasinya istilah ini pasti sudah tidak asing lagi bagi kita terutama yang sering menonton film layar lebar seperti Air Force, Stealth Aircraft atau pesawat yang bisa ‘menghilang’. Bagaimana caranya pesawat yang sebesar itu bisa menghilang. Teknologi ini menjadi bukti keajaiban Fisika sederhana tetapi menakjubkan, Satu hal yang pasti: pesawat berteknologi stealth sama sekali tidak pernah menghilang, Hanya saja pesawatnya tidak (sangat susah) terdeteksi oleh RADAR, sensor panas (inframerah), dan berbagai sensor canggih lainnya, yang juga dihasilkan dari konsep-konsep Fisika. Aplikasi teknologinya bukan hanya pada pesawat saja, tapi juga pada kapal-kapal laut dan berbagai kendaraan yang menggunakan peralatan elektronik. Apa prinsip fisika yang menjadi kunci utama teknologi yang menyelubungi pesawat-pesawat canggih masa kini.
Sederhana saja, Jika kita sedang bercermin (menggunakan cermin yang datar), kita melihat bayangan kita pada cermin tersebut. Tapi jika cerminnya kita miringkan ke atas (pada sudut tertentu), otomatis bayangan kita tidak lagi terlihat. Yang terlihat di cermin adalah bayangan langit-langit kamar. Ini berarti gelombang cahaya dipantulkan ke arah yang menjauh dari kita (http://www.i-elisa.ugm.ac.id/data /materi/16/28/rpkps_ psd01_2pdf/.com).

Saat cermin belum dimiringkan, gelombang cahaya yang ada di sekitar kita dipantulkan (oleh cermin) ke mata kita sehingga kita bisa melihat bayangan kita sendiri di cermin tersebut. Gelombang cahaya pasti memantul ketika
bertumbukan dengan suatu permukaan. Prinsip ini digunakan dalam teknologi Radar, tetapi gelombang yang digunakannya bukan gelombang cahaya, melainkan gelombang elektromagnetik. Gelombang pantulannya akan dideteksi oleh alat penerima (receiver) sehingga jika ada pesawat mendekat, bisa langsung diketahui jarak, kecepatan, dan spesifikasi pesawat itu (Gambar 1).
Pesawat berteknologi stealth bisa mengelabui receiver sinyal radar, karena gelombang pantulan yang seharusnya diterima oleh receiver justru dibelokkan ke arah lain (Gambar 2) atau menjauh dari lokasi stasiun penerima sinyal. Ini memberi kesan gelombangnya tidak dipantulkan sama sekali (lewat begitu saja). Jika gelombang tidak dipantulkan itu berarti tidak ada benda apa pun di lokasi yang sedang dipantau (gelombangnya tidak menumbuk suatu permukaan). Ini seperti cermin yang dimiringkan tadi! Kesannya kita tidak ada di depan cermin itu karena bayangan yang ditunjukkan cermin adalah bayangan langit-langit, bukan bayangan kita. Padahal kita tetap berdiri di tempat yang sama, hanya saja tidak terlihat.

Bagaimana caranya permukaan pesawat bisa memantulkan gelombang elektromagnetik ke arah lain (bukan ke arah stasiun penerima). Dengan cara menerapkan rancangan pesawat (Gambar 3) yang memiliki bentuk permukaan yang datar dengan hidung pesawat tidak melengkung seperti pada pesawat biasa. Hidung pesawat dirancang supaya berbentuk runcing. Permukaan atas dan bawahnya dibuat sedatar mungkin sehingga mencegah kembalinya gelombang pantulan ke receiver. Prinsipnya tetap sederhana, sesederhana Fisika.
Selain desain permukaan dan hidung pesawat, sayap pesawat juga dirancang berbeda. Jika pesawat biasa memiliki dua sayap yang menopang beratnya, pesawat stealth biasanya tampak seolah-olah hanya tersusun dari satu sayap saja, tanpa badan utama (fuselage) dan ekor pesawat (tail). Beratnya ditopang oleh keseluruhan pesawat. Rancangan semacam ini sangat membantu mengurangi drag atau hambatan udara yang bekerja melawan arah gerak pesawat. Berkurangnya hambatan udara berarti bahwa pesawat dapat bergerak lebih lincah di udara dan bisa memiliki kecepatan sangat tinggi.

Suatu rancangan biasanya tetap memiliki kelemahan, terutama rancangan hidung dan badan pesawat yang dimaksudkan untuk meminimalisasi pantulan gelombang elektromagnetik. Walaupun sudah dihitung seteliti mungkin, bisa saja ada gelombang elektromagnetik yang berhasil mencapai receiver. Untuk mengurangi ini, biasanya seluruh badan pesawat dibalut lagi dengan bahan yang bisa menyerap gelombang elektromagnetik, disebut Radar-Absorbing Material (RAM). Prinsipnya sama saja dengan bahan yang dapat menyerap gelombang panas, seperti pakaian yang berwarna hitam. Warna hitam sangat baik dalam menyerap gelombang panas. Ini bisa dibuktikan di tengah teriknya matahari siang. Kita pasti merasa lebih panas jika kita mengenakan baju berwarna hitam karena gelombang panas (inframerah) dari matahari diserap semua. RAM merupakan bahan-bahan sejenis karet alam dan elastomer neoprene yang sangat baik dalam menyerap gelombang elektromagnetik. Dengan kombinasi RAM dan desain permukaan pesawat yang mampu mengalihkan arah gelombang pantulan, kemungkinan terdeteksinya pesawat oleh sinyal radar semakin diperkecil. Kalaupun ada sinyal yang berhasil dideteksi, biasanya sinyalnya sangat lemah, seperti sinyal yang dihasilkan oleh burung-burung yang terbang di udara. Ini dapat mengelabui stasiun penerima karena pesawat yang sedang menyelundup itu pasti dikira burung biasa yang sedang asyik bermain di udara.
Selain menghindari deteksi sinyal radar, pesawat stealth juga dirancang supaya bisa menyembunyikan jejak panas (inframerah) yang dihasilkan oleh mesinnya. Ini juga dimaksudkan untuk menghindari kejaran rudal yang diprogram untuk menargetkan daerah-daerah yang memiliki suhu lebih tinggi dari sekitarnya (heat-seeking missile). Mesin-mesin yang sedang bekerja pasti menghasilkan panas, dan panas ini bisa dideteksi oleh sensor inframerah. Kalau profil panasnya dapat dilacak, maka jejak pesawat pun bisa dideteksi. Mesin-mesin pesawat stealth terletak di dalam pesawat itu. Udara panas yang dihasilkan dilewatkan dulu melalui saluran pendingin sehingga suhunya turun sebelum dilepaskan ke atmosfer. Hasilnya sensor inframerah tidak menemukan jejak apa pun. Suara mesin pun jadi lebih halus karena diletakkan di dalam pesawat (suara bising yang dihasilkan mesin saat sedang beroperasi dapat diredam).
Lalu bagaimana dengan penampakan visualnya, kalau sedang terbang di siang hari yang cerah, tentu saja pesawat sebesar itu tetap bisa terlihat mata kita. Karena alasan itulah biasanya pesawat stealth ini dioperasikan pada malam hari. Ini sesuai dengan nama-nama yang diberikan untuk pesawat-pesawat berteknologi stealth, seperti pesawat F-117 yang dikenal dengan nama Nighthawk. Pesawat-pesawat ini biasanya berwarna hitam gelap supaya mudah berbaur dalam kegelapan malam. Dalam beberapa tahun terakhir pesawat-pesawat stealth mulai dioperasikan juga pada siang hari. Untuk semakin menambah karakteristik ‘stealth’nya, badan pesawat sengaja dicat menggunakan warna yang bisa berbaur dengan sekitarnya (seperti bunglon). Karena warnanya mirip dengan warna lingkungan sekitarnya, biasanya pesawatnya jadi tidak mudah terlihat mata.
Jadi, dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa kekurangan radar dengan filter digital IIR antara lain:
a. Tidak dapat mendeteksi objek yang bergerak dengan cepat.
b. Pada Radar rudal sebagai peluru kendali hanya bisa mengenali objek yang menghasilkan energi panas saja.
c. Tidak dapat mendeteksi objek jika sinyal/ frekuensi yang dipantulkan objek kelain arah seperti yang terjadi pada kasus pesawat stealth diatas.
d. Tidak bisa mendeteksi objek yang menyerap sinyal radar yang diberikan.











BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tahun 1865 seorang ahli fisika Inggris “James Clerk Maxwell“ mengembangkan dasar-dasar teori terntang elektromagnetik dan satu tahun kemudian, “Heinrich Rudolf Hertz” seorang ahli fisika Jerman berhasil membuktikan teori Maxwell dengan menemukan gelombang elektromagnetik. Infinite Impulse Response (IIR) didesain dengan teknik yang serupa dengan teknik yang digunakan pada perancangan tapis analog, tetapi hasilnya dalam bentuk digital pada layar komputer. Dari hasil yang diperoleh dalam pengujian sistem diatas menunjukkan sistem IIR cukup mewakili sistem ideal dan telah menunjukkan kinerja yang bagus. Filter digital IIR dapat mentranspormasi kedudukan sinyal radar dalam bentuk digital sehingga memudahkan navigator dan pilot pesawat dalam penerbangan.

B. Saran
Sekian hasil makalah yang penulis bias sajikan, semoga berguna hendaknya bagi kita semua ‘amin yaa rabball allamin. Dari hasil makalah penulis tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan maka dari pada itu jika ada kritik dan saran penulis terima dengan sepenuh hati, demi kesempurnaan isi makalah seminar fisika pada masa selanjutnya.









DAFTAR PUSTAKA

Duane Hanselman and Bruce Littlefield. 2000. Matlab Bahasa Komputasi Teknis: Komputasi, Visualisasi, dan Pemograman (terjemahan oleh Andi). Yogyakarta
Giancoli, Douglas c. 2001. Fisika 2 (edisi kelima). Jakarta : Erlangga
http://www.elisa.ugm.ac.id/data/materi/16/28/ pdfradar1(diakses tanggal :3 desember 2008)
http://eprint.ums.ac.ad/824/1/emitor.NGY.implementasi filterdigitalFIRBackman pdfradar1(diakses tanggal :3 desember 2008)
http://radar.ee.itb.ac.id./suksmono/lectures/et3030/ppt/2.20%sekilas%20medan%20%EM.pdf. (diakses tanggal :3 desember 2008)
http://www.i-elisa.ugm.ac.id/data/materi/16/28/rpkps_psd01_2pdf/.com (diakses tanggal : 15 Desember 2008)
http://lecturer.eepis.its-.edu/tribudi/tbs_paper_ilmiah/paper_j_IIR.pdf////.com (diakses tanggal :15 desember 2008)
http://lecturer.eepis.its.edu/tribudi/LN_DSP/DSP_tutorial_6_Pdf./com (diakses tanggal :15 desember 2008)
http://www.smkn13bdg.sch.idelearningsmkn13analisadaptifFisikamodul%20getaran%gelombang .pdf. (diakses tanggal : 15 Februari 2009)
Yosi Y., Overview C6000, http://dsp.ee.itb.ac.id, 2000 (diakses tanggal :25 November 2008)

LKS Penelitian


Lembar Kerja Siswa

Nama : ___________________________
Kelas : ___________________________

A. Judul
Alat-alat Optik
B. Standar Kompetensi
3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik
C. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif
D. Uraian Materi
Pertemuan 1
1. Mata:
2. Cacat mata, terdiri dari:
1) Miopi
2) Hipermetropi
3) Presbiopi
4) Astigmatisma
E. Indikator Spesifik
 Menganalisis pembentukan bayangan pada mata
 Membedakan pengamatan dengan mata berakomodasi dan mata tidak berakomodasi
 Menganalisis pembentukan bayangan pada cacat mata
F. Latihan
1. Perhatikan gambar organ mata berkut:

Dari gambar tersebut tuliskan fungsi dari masing-masing bagian mata!
Jawab:
a)……………………………………………………………………………… b)……………………………………………………………………………… c)……………………………………………………………………………… d)……………………………………………………………………………… e)……………………………………………………………………………… f)……………………………………………………………………………… g)……………………………………………………………………………… h)………………………………………………………………………………
2. Tuliskan maksud dari masing-masing istilah berikut:
a. Daya akomodasi : …………………………………………………………
b. Emetropi : …………………………………………………………………
c. Miopi : …………………………………………………………………….
d. Hipermetropi : …………………………………………………………….
e. Presbiopi : …………………………………………………………………
f. Astigmatisma : …………………………………………………………….
3. Seseorang menggunakan kaca mata positif berkekuatan 0,5 dioptri. titik dekat orang tersebut adalah?
Diket : P= ……dioptri S= 25 cm=……..m
Tanya : S’=…..?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Titik dekat seseorang 6 m, kuat kaca mata yang diperlukan adalah…
Jawab:
Diket : S= ……m S’=…….m
Ditanya : P=……?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Lengkapi tabel berikut!
No P (dioptri) S (meter) S’ (meter) f
1 ….. 0,25 ….. 2
2 1,5 0,25 ….. …..
3 ….. 0,25 ….. 0,5
4 2,5 ∞ ….. …..
5 3 ∞ ….. …..



---- $εαăμάτ βέκέгךά ----





Lembar Kerja Siswa

Nama : __________________________
Kelas : __________________________
A. Judul
Alat-alat Optik
B. Standar Kompetensi
3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik
C. Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari
D. Uraian Materi
Lup (pertemuan 2)
1. perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum
2. perbesaran lup untuk mata tidak berakomodasi
3. perbesaran lup untuk mata berakomodasi pada jarak x
E. Indikator Spesifik
 Menganalisis pembentukan bayangan pada lup
 Membedakan pengamatan dengan mata berakomodasi dan mata tidak berakomodasi pada lup
 Menghitung perbesaran lup

F. Latihan
Perhatikan wacana berikut!
Lup (kaca pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam yang diperbaikinya kelihatan lebih besar dan jelas. Oleh siswa saat praktikum biologi, lup dipakai untuk mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas. Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan yang diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan diperbesar. Orang yang melihat benda dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut penglihatan (sudut anguler) yang lebih besar daripada orang yang melihat dengan mata biasa. Ada dua cara memakai lup, yaitu dengan mata tak berakomodasi dan mata berakomodasi.
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Berdasarkan pembentukan bayangan pada wacana pertama diatas, tentukanlah sifat-sifat bayangan yang dihasilkan! Serta gambar pembentukan bayangannya!
Jawab:…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Tuliskan rumus untuk perbesaran lup (M) dan keterangannya:
a. Untuk mata Tak Berakomodasi:
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
b. Untuk mata Berakomodasi Maksimum:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Seseorang yang memiliki titik jauh penglihatan 4 m akan menggunakan lup. Jarak focus lup adalah 12,5 cm dan orang tersebut menggunakan lup dengan mata tidak berakomodasi. Maka letak bayangan tulisan terhadap lup adalah?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Sebuah lup memiliki jarak focus 10 cm. digunakan untuk melihat benda kecil yang berjarak 5 cm dari lup. Perbesaran angular lup itu adalah?
Jawab:
Diket : f=……cm S=………cm
Tanya : M=……kali
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Lengkapi tabel dibawah ini!
Pada Lup saat mata berakomodasi maksimum ( S’ = -Sn )
No M (kali) S’ (cm) f (cm)
1 2 5 …..
2 3 10 …..
3 4 15 …..





---- $εαăμάτ βέκέгךά ----











Lembar Kerja Siswa

Nama : __________________________
Kelas : __________________________
E. Judul
Alat-alat Optik
F. Standar Kompetensi
3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik
G. Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari
H. Uraian Materi
Mikroskop (pertemuan 3)
1. Perbesaran linear mikroskop
2. Perbesaran anguler mikroskop
• untuk mata berakomodasi padad jarak x
• untuk mata tidak berakomodasi
• untuk mata berakomodasi maksimum
G. Indikator Spesifik
 Menganalisis pembentukan bayangan pada mikroskop
 Membedakan pengamatan dengan mata berakomodasi dan mata tidak berakomodasi pada mikroskop
 Menghitung perbesaran dan panjang mikroskop

H. Latihan
1. Tuliskan bayangan yang dibentuk mikroskop pada lensa:

a. Objektif : ……………………………………………………………….
b. Okuler : ……………………………………………………………….
2. Dalam sebuah praktikum seorang siswa menggunakan mikroskop untuk mengamati suatu benda yang diletakan 1,5 cm didepan lensa objektif. Dengan jarak fokus objektif dan okuler masing-masing 1 cm dan 2,5 cm. Tentukanlah perbesaran total mikroskop bila mata dibelakang lensa okuler melihat Tanpa Berakomodasi adalah?

Diket : SOB= ...…cm ; fOB= ..….cm ; fOK= ......cm ; Sn= …cm ; SOK= -∞
Tanya : MTOT=………kali
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Sebuah benda berada pada jarak 2 cm dibawah lensa objektif sebuah mikroskop yang mempunyai jarak focus 18 cm.sedangkan jarak focus lensa okulernya 6 cm. seseorang dengan titik dekat 30 cm melihat bayangan benda tersebut dan Berakomodasi Maksimum . perbesaran total mikroskop tersebut adalah?
Diket : SOB= ...…cm ; fOB= ..….cm ; fOK= ......cm ; Sn= …cm
Tanya : MTOT=………kali
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Pada sebuah microsko diketahui jarak focus lensa okuler 20 cm dan jarak bayangan terhadap lensa objektif 30 cm. maka panjang mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi adalah?
Diket :
Tanya :
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Lengkapi tabel berikut!
No d (cm) S’OB (cm) SOK (cm)
1 20 16 …..
2 21 ….. 5
3 22 ….. 6




---- $εαăμάτ βέκέгךά ----







Lembar Kerja Siswa

Nama : ___________________________
Kelas : ___________________________

A. Judul
Alat-alat Optik
B. Standar Kompetensi
3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik
C. Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari
D. Uraian Materi
Pertemuan 4 ;
1. Teropong bias, terdiri dari:
a. teropong bintang
b. teropong prisma
c. teropong panggung
d. teropong panggung
2. Teropong pantul
E. Indikator Spesifik
 Menganalisis pembentukan bayangan pada teropong
 Mendeskripsikan fungsi dan bagian-bagian teropong
 Membedakan pengamatan tanpa akomodasi dan akomodasi maksimum
 Menghitung perbesaran teropong
 Mengidentifikan penerapan teropong dalam kehidupan sehari-hari

F. Tugas
1. Tuliskanlah persamaan perbesaran (M) dan panjang (d) teropong untuk mata berakomodasi dan tidak berakomodasi!
Jawab:
a. Teropong_Bintang
Tak_Berakomodasi
M= ……………………………………………………………………………
d =
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Berakomodasi Maksimum
M= ……………………………………………………………………………
d =
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
b. Teropong_Bumi
Tak_Berakomodasi
M= …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
d =
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Berakomodasi Maksimum
M= …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
d =
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Seorang siswa yang sedang menggunakan teleskop mengamati sebuah satelit yang mempunyai lensa objektif dengan jarak fokus 50 cm dan lensa okuler yang berkekuatan 50 dioptri. tentukanlah perbesaran sudut teleskop tersebut jika mata tidak berakomodasi! Serta gambarkanlah pembentukan bayangan pada teleskop tersebut!
Diket : _________ __________ __________
_________ __________ __________
Tanya : M=…..kali
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………gambar pembentukan bayangan:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Lengkapi table berikut:
Teropong Bintang;(mata tidak berakomodasi)
No fOB (cm) fOK (cm) M (kali) d (cm)
1 25 12,5 ...... …..
2 50 50 ...... …..
3 75 ….. 3 …..
4. Lengkapi tabel berikut:
Teropong bumi;(mata tidak berakomodasi)
No fOB (cm) fOK (cm) fpembalik M (kali) d (cm)
1 20 5 4 ….. …..
2 30 10 6 ….. …..
3 40 …. 8 2 …...

5. Sebuah teropong bumi digunakan untuk mengamati benda ditak hingga. Jarak fokus lensa objektif, lensa pembalik dan lensa okuler masing-masing 50 cm, 4 cm, dan 5 cm. panjang teropong tersebut jika mata berakomodasi adalah? (Sn = 25 cm)
Diket : fob= ____cm
fpb= ____cm
fok= ____cm
Tanya : d = …..?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………


---- $εαăμάτ βέκέгךά ----